dan kebutuhan untuk sukses lebih cepat dari pendahulunya menjadi pemicu karyawan millenial untuk berhenti kerja dan memulai di tempat yang baru. jenuh, rasa bosan, Studi menjelaskan,
kondisi ini sampai merugikan sejumlah perusahaan besar di AS hingga miliaran rupiah. Tak ayal, studi melaporkan 21 persen karyawan milenial lebih dari tiga kali berganti pekerjaan dalam setahun. Pada tahun 2016,
Gallup menemukan 60 persen karyawan millenial mengaku bahwa mereka terbuka untuk setiap kesempatan kerja yang lebih baik.
Generasi millenial yang lahir di era 1980-1996 disebut sebagai kelompok karyawan yang hobi keluar masuk perusahaan dibanding generasi lainnya. Gallup. Hal itu berdasarkan studi yang dibuat oleh perusahaan konsultan karier dan bisnis,
Generasi millenial yang dikenal sebagai generasi cepat karena besar di era kemajuan teknologi informasi memiliki stigma negatif yakni memiliki ciri khas doyan pindah kerja.
Source: Bintang.com
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.