JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VIII DPR Maman Imanulhaq menyayangkan kondisi di media sosial yang kini banyak diwarnai pernyataan fitnah dan informasi bohong.
Menurut Maman, masyarakat sebagai pengguna juga harus diberikan edukasi yang lebih intensif agar menggunakan media sosial dengan lebih bijak.
"Artinya, yang harus diedukasi adalah kesadaran masyarakat untuk tidak mudah menyebarkan hal-hal yang bersifat fitnah yang memecah belah umat ini, bangsa Indonesia ini," kata Maman usai diskusi di Museum Nasional, Jakarta, Kamis (29/12/2016).
Selain itu, ia juga menyoroti regulasi yang berkaitan dengan fitnah dan penyebaran informasi bohong di media sosial.
Menurut Maman, regulasi yang diterapkan saat ini cenderung reaktif, belum diterapkan secara lebih sistematis, proaktif, dan melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Politisi PKB itu juga mengimbau agar masyarakat tak "mengimpor" konflik di negara lain, dan membawanya ke media sosial.
"Negara ini hope country, penuh harapan, yang selalu mengutamakan persaudaraan atas dasar nilai kemanusiaan. Kita harus gunakan medsos untuk hal yang lebih positif," tuturnya.
Kondisi media sosial yang penuh dengan ujaran kebencian dan fitnah di media sosial pun dianggap dapat mengganggu suasana damai di antara keberagaman di Indonesia.
"Indonesia punya modal besar soal keragaman. Agama bukan sumber konflik, tapi energi untuk perubahan dan perdamaian," kata Maman.
Penulis: Nabilla TashandraEditor: Bayu Galih
Source: Kompas.com
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.