Liputan6.com, Jakarta Sebagai manusia di muka bumi ini, kita pasti pernah bermimpi dan penasaran dengan dunia luar angkasa. Apa itu luar angkasa, bagaimana bentuknya apakah sama dengan bumi?
Bahkan kita sering mendapatkan informasi mengenai dunia luar angkasa dari berbagai film yang kita tonton. Sebut saja Star Wars, Interstellar, Gravity, Moon dan masih banyak lagi. Sebagai penonton, terkadang kita juga langsung terpesona dengan informasi secara langsung tanpa mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu.
Oleh karena itu, tanpa kita sadari ternyata dari berbagai film dan sumber bertema luar angkasa, banyak sekali mitos-mitos yang kurang benar. Dan bahkan sampai sekarang ini kita masih percaya dengan mitos luar angkasa yang sudah terlanjur fenomenal.
Apa saja ya kira-kira mitos mengenai luar angkasa yang sampai sekarang masih menjadi pertanyaan? Nah, berikut ini 7 mitos mengenai luar angkasa yang harus dihilangkan dari rasa penasaran Anda dilansir dari IFLScience.
Merkurius planet paling panas
Sebenarnya jarak dari planet ke matahari tidak mempengaruhi suhu rata-rata di planet ini. Berbicara tentang Merkurius, ya, memang planet ini dekat dengan Matahari, tetapi hal itu tidak berarti Merkurius itu panas.
Pada siang hari, planet itu mencapai suhu hingga 800 derajat Fahrenheit (427 derajat Celsius). Sebaliknya, pada malam hari mencapai suhu minus 290 F (minus 180 C). Planet ini memiliki suhu rata-rata 332 F (167 C).
Massa rendah dan lokasi yang dekat dengan Matahari membuat Merkurius memiliki atmosfer tertipis, dan ini adalah alasan ia bukan planet terpanas. Atmosfer membantu melindungi planet, menjaga panas agar tidak bocor ke ruang angkasa. Tanpa atmosfer, Merkurius kehilangan banyak suhu panas di angkasa sehingga menjadi dingin pada malam hari.
Bulan memiliki sisi gelap
Dengan sisi gelap Bulan, kita biasanya menuju sisi yang gelap oleh Matahari, tapi itu akan menjadi cara yang lebih tepat untuk berbicara tentang sisi yang tidak terlihat oleh manusia. Bulan dan Bumi berputar secara bersamaan, yang berarti kita hanya melihat satu sisi satelit. karena itu sisi gelap Bulan tidak dapat dilihat tanpa meninggalkan orbit Bumi.
Hal itu disebabkan karena Bulan dan Bumi berputar di sekitar sumbu, sinar matahari yang mencapai semua bagian, sehingga Bulan tidak benar-benar memiliki sisi gelap.
Bumi itu bulat
Seperti kita ketahui bahwa Bumi tidak datar atau persegi tetapi dalam bentuk melingkar atau lebih sering dikatakan bulat.
Sebenarnya Planet Bumi sedikit merata di kutub dan melebar di khatulistiwa dan juga, permukaannya terus berubah karena gerakan terus menerus dari lempeng tektonik dan erosi.
Ini akan mengecewakan bagi Anda untuk mengetahui bahwa bentuk bumi cukup berbeda dari setiap jenis bola, melainkan lebih seperti kentang atau buah pir.
Matahari berwarna kuning
Kita semua tahu bahwa sinar Matahari berwarna kuning-oranye atau kemerahan, pada warna Matahari tergantung pada waktu dan posisinya. Tetapi semua itu tidak benar, warna Matahari sebanrnya adalah putih. Warna putih adalah warna polikromatik, artinya tersusun atas berbagai warna yang menyatu dan tampak sebagai warna putih. Tapi mengapa kita telah mempertimbangkan bahwa Matahari itu berwarna kuning?
Sebenarnya, hal ini disebabkan oleh gelombang cahaya dari bagian kuning-merah dan spektrum menyeberangi atmosfer bumi yang menyebabkan terjadinya penguraian dan penghamburan cahaya secara berbeda.
Tanpa baju astronot, kepala manusia akan meledak
Kita tahu dari sejumlah film-film Hollywood yang kita lihat jika kita membuka helm di ruang angkasa, kepala kita akan membengkak dan meledak.
Tidak diragukan lagi, bahwa itu adalah mematikan dan mengerikan. Namun, kematian itu tidak seharusnya Anda bayangkan.
Sebenarnya, terpapar langsung dengan luar angkasa bisa membunuh kita bukan karena meledak dikarenakan tidak adanya oksigen untuk pernafasan. Jadi seseorang bisa mati lemas saat di luar angkasa karena kurang oksigen bukan meledak.
Matahari adalah bola api
Jika selama ini kamu percaya bahwa Matahari terbuat dari bola api, hal ini ternyata salah besar. Matahari ini merupakan bintang yang bersinar dan benda yang sangat panas dari gas yang bercahaya. Panas dari matahari ini dihasilkan dari reaksi nuklir kimia dan bukan dari bola api yang besar seperti yang kita percaya selama ini.
Tidak bisa dipungkiri panas matahari inilah yang selama ini menjadi salah satu sumber penghidupan manusia sampai detik ini juga. Ternyata, apa yang selama ini kita anggap benar belum tentu benar ya. Oleh sebab itulah kita harus mencari tahu kebenarannya daripada langsung mempercayainya.
Bumi dan Venus adalah identik
Venus seringkali dideskripsikan sebagai kembaran Bumi. Kenyataannya adalah, kita belum benar-benar tahu Venus seperti apa. Ide ini muncul ketika kita mengamati atmosfer venus yang sangat tebal. Bagaimanapun juga, kita tidak bisa menyamakan sebelum kita benar-benar tahu isi dari planet Venus.
Permukaan planet Venus sebenarnya sangat mematikan, tidak seperti permukaan planet Bumi yang mempunyai kehidupan.
Penulis: Wenti Ayu Apsari
Source: Liputan6.com
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.