Liputan6.com, Jember - Kepolisian Resor Jember meminta Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jember untuk membubarkan demonstrasinya tentang "Save Aleppo" di bundaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (30/12/2016).
"Tujuan menyampaikan aspirasi di jalan sudah selesai dilaksanakan oleh HTI, sehingga kami minta mereka untuk membubarkan diri," kata KapolresJember AKBP Kusworo Wibowo usai melakukan mediasi dengan koordinator HTI Jember Abdul Rahman Soleh dan beberapa tokoh HTI lainnya, dilansir Antara.
Sekitar 200 orang yang tergabung dalam HTI Jember menggelar demonstrasi dalam rangka solidaritas kejadian di Aleppo dan sejumlah aktivis membentangkan spanduk yang bertuliskan di antaranya "Aksi Solidaritas Save Aleppo", "Save Aleppo With Khilafah", dan "Selamatkan Aleppo hanya dengan Jihad dan Khilafah".
Unjuk rasa tersebut hanya berjalan beberapa menit saja dan pihak Polres Jember meminta massa HTI untuk mempercepat orasinya dan membubarkan diri. Polisi merujuk pertimbangan karena aksi itu tidak mengantongi izin keramaian dan ada kemungkinan ormas lain akan menghentikan demonstrasi HTI tersebut.
"Kami minta HTI mempercepat kegiatan demo ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan karena kami mendapatkan kabar ormas lain yang tidak sepaham menuju ke DPRD Jember, sehingga pembubaran itu dilakukan untuk menghindari gesekan dan menjaga kondusifitas daerah," tutur Kapolres yang baru dua pekan bertugas di Jember itu.
Dalam mediasi dengan Polres Jember, beberapa tokoh HTI Jember menyetujui untuk mengakhiri aksi damai tersebut, dan menyampaikan kepada massanya untuk membubarkan diri sesuai dengan permintaan Kapolres Jember.
Setelah massa HTI Jember membubarkan diri, tidak selang lama puluhan anggota ormas lain yakni Barisan Ansor Serbaguna (Banser) NU datang ke bundaran DPRD Jember yang bertujuan untuk menghentikan demonstrasi HTI.
Saat dikonfirmasi terpisah, Ketua Gerakan Pemuda Ansor Jember Ayub Junaidi mengatakan pihaknya menerjunkan Banser dan Ansor Jember untuk membubarkan kegiatan demonstrasi HTI Jember yang digelar di bundaran DPRD setempat.
"Sejak awal Ansor dan Banser Jember tidak ingin ada kegiatan HTI. Mereka tidak mau mengakui Pancasila dan NKRI sebagai dasar negara karena mengembangkan khilafah," tegasnya.
Sebelum membubarkan aksi HTI, lanjut dia, pihaknya menghubungi Polres Jember dan memberitahu akan melakukan penghentian terhadap demo yang digelar Hizbut Tahrir Indonesia.
"Alhamdulillah Bapak Kapolres Jember segera membubarkan massa HTI, sebelum kami datang ke lokasi. Saya mengapresiasi kepada Kapolres AKBP Kusworo yang menindaklanjuti laporan kami, sehingga tidak sampai terjadi gesekan kedua belah pihak," ucap Ayub yang juga Wakil Ketua DPRD Jember itu.
Sementara Juru Bicara HTI Jember Henri Fatkurrahman mengatakan pihaknya sudah mengirimkan surat pemberitahuan kepada Polres Jember tentang rencana aksi damai tentang "Save Aleppo" di bundaran DPRD Jember.
"Kami sudah kirimkan surat pemberitahuan demo kepada Polres Jember pada Rabu (28/12), namun pihak Polres Jember meminta izin kegiatan karena setahu kami hanya perlu menyampaikan surat pemberitahuan saja untuk aksi damai," tuturnya.
Ia mengaku kecewa dengan aksi pembubaran tersebut, meskipun pihak Polres Jember memberikan kesempatan melakukan orasi sebentar untuk aksi "Save Aleppo" di bundaran DPRD setempat.
"Kami bisa menerima permintaan Polres Jember untuk mempercepat aksi demonstrasi, sehingga kami membubarkan diri dengan tertib," ujarnya.
Source: Liputan6.com
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.