Bekerja di Luar Jam Kantor, Tepatkah?

Jannet 08.41
Ilustrasi kerja di luar jam kantor.

Berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan, terdapat ketentuan waktu untuk setiap perusahaan dalam mempekerjakan karyawannya, yakni 7 atau 8 jam dalam sehari. Sekalipun diharuskan bekerja melebihi waktu tersebut, maka karyawan golongan tertentu berhak menerima upah kerja lembur.

Namun demikian, terkadang terdapat kondisi yang memaksa Anda untuk bekerja melampaui waktu yang sewajarnya. Tidak jarang karyawan sejumlah perusahaan sampai harus membawa pulang pekerjaannya untuk diselesaikan di rumah, atau masuk kantor di akhir pekan demi mengejar tenggat waktu.

Pertanyaannya, tepatkahcara bekerja seperti ini?

Bagi sejumlah perusahaan, bekerja di luar jam kantor sudah dianggap lumrah. Hal ini bisa terjadi karena perusahaan tidak menghiraukan keseimbangan hidup dan bekerja, hanya mementingkan pencapaian target, dan menjadikan karyawan semata-mata sebagai 'alat produksi'. Ketentuan yang ada pun diabaikan hingga karyawan kesulitan menikmati kehidupan pribadinya.

Tentu saja kondisi tersebut tidak bisa dibenarkan. Sejatinya, beban kerja harus seimbang dengan kehidupan karyawan karena dapat berdampak langsung pada performa dan produktivitas mereka. Beban kerja karyawan yang terlalu tinggi pada akhirnya akan merugikan perusahaan itu sendiri.

Jika Anda bekerja di perusahaan dan mengalami masalah yang sama, ada baiknya Anda mulai mempertimbangkan untuk mencari tempat kerja baru. Di Jobplanet, Anda bisa menemukan perusahaan terbaik berdasarkan keseimbangan hidup dan bekerjanya. Sebagai referensi, Anda pun bisa membaca testimoni para karyawan mengenai suasana bekerja di berbagai perusahaan.

Sebaliknya, jika perusahaan tempat Anda bekerja telah menerapkan keseimbangan hidup dan bekerja atau memenuhi ketentuan waktu lembur, namun Anda tetap harus bekerja di luar jam kantor, maka bisa jadi ini yang menjadi penyebabnya: Anda belum menerapkan manajemen waktu dengan baik.

Apabila kondisinya demikian, maka kemungkinan alur kerja Anda perlu diperbaiki. Jika Anda senang menikmati hiburan di sela-sela jam kerja, mulailah mengurangi kebiasaan tersebut, dan jangan berikan self-reward sebelum Anda menuntaskan semua pekerjaan. Lakukan ini selama beberapa minggu sampai Anda menemukan pola kerja yang paling tepat.

Terkadang para karyawan juga bisa bekerja di luar jam kantor atas dasar dedikasi. Walaupun memang patut dihargai, namun Anda perlu ingat, jangan sampai niat baik ini malah menjadi bumerang yang merugikan Anda dan perusahaan.

Source: Beritagar.id

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.