™ Fenomena Bule Jadi Pengamen di Asia Tenggara

Jannet 17.59
Fenomena Bule Jadi Pengamen di Asia Tenggara
dailymail.co.uk

Biasanya kalau kita melihat bule-bule di Indonesia, kita langsung mengambil kesimpulan kalau mereka mapan dan berkecukupan, walaupun travelling ke Indonesia terbilang murah karena Indonesia termasuk dalam negara dunia ketiga atau negara terbelakang. Jadi bagaimana pendapat kamu kalau melihat bule-bule ini duduk di trotoar meminta-minta duit seperti pengemis? Dahi pasti mengenyit dahi kebingungan.

Membawa Peralatan Musik yang Mahal, Tetapi Mengamen Meminta Duit

Fenomena Bule Jadi Pengamen di Asia Tenggara
dailymail.co.uk

Ternyata fenomena turis pengemis telah menyebar di berbagai negara terutama negara-negara Asia Tenggara yang kebanyakan adalah negara dunia ketiga. Sebetulnya penulis pun melihat turis pengemis ketika penulis tinggal di Melaka, Malaysia. Lelaki ini berdiri di tengah-tengah kerumunan Jonker Street sambil memegang papan, meminta belas kasihan para lokal memberikan sedikit uang agar dia dapat berpergian ke Indonesia, sebagai balasan dia akan memeluk dan mengambil gambar dengan setiap pendonor.

Sejujurnya saat itu penulis tidak berpikiran negatif. Mungkin pendapat penulis sedikit bias karena wajah turis tersebut cukup tampan.

Tetapi jika penulis pikir lagi, bukannya hal ini cukup mengherankan dan tidak bermoral? Karena mereka datang dari negara yang lebih berkecukupan dan tentunya tidak dipaksakan untuk travelling ke negara lain. Rasanya seperti orang kaya yang meminta duit dari pengamen di pinggir jalan. Tidak ada yang melarang, tapi penulis akan mempertanyakan nilai moral kita sebagai manusia.

Kenapa Travelling Kalau Tidak Ada Duit? Tidak Masuk Akal

Fenomena Bule Jadi Pengamen di Asia Tenggara
dailymail.co.uk

Travelling sendiri bukanlah satu kebutuhan pangan manusia. Travelling adalah sebuah kemewahan yang dilakukan jika mereka "mampu" dan "berkecukupan". Terlebih lagi meminta-minta atau mengamen biasanya dianggap sebagai pekerjaan yang kurang dihormati di mata masyarakat.

Kecuali kalau turis tersebut tiba-tiba kehabisan atau kehilangan uang di tengah-tengah liburan, tetapi jika melihat banyaknya jumlah turis pengemis yang mulai merajalela. Beberapa dari mereka bahkan mempunyai peralatan yang terbilang cukup mahal, mereka bisa menjual peralatan tersebut sebelum mengganti profesi menjadi pengemis: sepertinya mereka memang berencana untuk menjadi pengemis saat travelling.

Di Singapore, fenomena ini merupakan masalah yang dianggap serius, karena untuk menjadi pengamen atau menjual barang atau jasa di pinggir jalan harus memiliki izin dahulu. Jadi para turis pengemis ini tanpa sepengetahuan mereka telah melanggar hukum di Singapore.

Mudah-mudahan fenomena ini akan berakhir secepat mungkin dan tidak menjadi trend di kalangan turis-turis yang lain. Karena pengemis dan pengamen lokal sendiri pun masih susah untuk ditangani.


Source: IDN Times

Artikel Terkait

EmoticonEmoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.