™ Facebook Duduki Peringkat Pertama Media Sosial dengan Hoaks Terbanyak di Indonesia

Jannet 18.21
Facebook Duduki Peringkat Pertama Media Sosial dengan Hoaks Terbanyak di Indonesia

masyarakat diharapkan memiliki kesadaran lebih dalam berinternet dan bisa mempertanggungjawabkan aktivitas mereka di media sosial. Dengan adanya kebijakan ini, Kemkominfo sendiri juga sempat mewacanakan sosialisasi sertifikat ID Digital untuk mendorong pembatasan jumlah akun pengguna sosial media menjadi satu akun media sosial untuk satu orang. Selain itu,

dengan cara mengubah algoritma News Feed dan menindak tegas sejumlah akun nakal yang getol mendistribusikan konten negatif di Internet. Rudiantara selaku Menkominfo menggalang komitmen strategis bersama Twitter dan Facebook, Pada saat itu, Penurunan jumlah pengaduan ini boleh jadi dikaitkan dengan keberhasilan Kemkominfo dalam melobi sejumlah media sosial untuk memerangi distribusi berita hoaks pada bulan Februari 2017.

*Dampak pembasmian akun Twitter jahil mulai terasa *

Ia menduga hal ini ada kaitannya dengan kesadaran masyarakat yang sudah mulai terbentuk untuk tidak membagikan hoaks ataupun berita mencemaskan yang mereka temukan di internet. Noor sendiri tidak bisa memberikan jawaban pasti seputar alasan mengapa bisa terjadi penurunan jumlah pengaduan media sosial di tahun 2017.

Begitu juga dengan laporan di Facebook dan Instagram,” ujar Noor. tapi pada tahun ini lumayan menurun. “Medsos seperti Twitter tahun lalu banyak laporannya, Noor Iza berujar bahwa laporan selama enam bulan terakhir di 2017 cenderung menurun dibandingkan angka pengaduan tahun sebelumnya. Meskipun demikian,

Facebook Duduki Peringkat Pertama Media Sosial dengan Hoaks Terbanyak di Indonesia

Facebook menggeser Twitter yang pada tahun 2016 lalu menduduki peringkat pertama kategori serupa. Tingginya pengaduan konten di Facebook selama lima bulan terakhir membuat media sosial buatan Mark Zuckerberg tersebut diklasifikasikan sebagai yang paling riskan dalam persebaran konten negatif di Indonesia pada tahun 2017.

*Facebook geser posisi Twitter sebagai “media sosial paling berbahaya” *

Ini sama tingginya pada puncak Pilkada di bulan Januari kemarin,” ungkap Noor Iza sebagaimana dikutip dari VIVA.co.id. Laporan hoaks terkait SARA mengalami peningkatan. tetapi cepat mengalami penurunan. kasus hate speech juga sangat tinggi, Di saat yang sama, “Konten radikalisme atau terorisme di Awal Januari cukup besar laporannya.

hingga soal kasus perjudian. penipuan online, hoaks, pornografi, seperti SARA atau kebencian, Seluruh pengaduan tersebut merupakan kombinasi bermacam jenis konten negatif, dan LINE dengan 1 aduan. Telegram 45 aduan, lalu diikuti Twitter dengan 49 aduan, posisi berikutnya diduduki oleh YouTube dengan total laporan mencapai 74 aduan, Setelah Facebook,

Facebook Duduki Peringkat Pertama Media Sosial dengan Hoaks Terbanyak di Indonesia

dengan peningkatan terjadi selama kampanye Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 berlangsung. Jumlah laporan di Facebook sendiri mencapai 270 kasus, dan antargolongan (SARA). ras, agama, selama Januari hingga Mei 2017 terjadi peningkatan cukup signifikan atas laporan tindak penyebaran kebencian (hate speech) seputar topik suku, Dikutip dari Detik,

Facebook menempati peringkat pertama sebagai media sosial berisi konten yang paling banyak diadukan warga. Dalam laporan tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melalui laporan Kepala Badan Pelaksana Biro Hubungan Masyarakat Noor Iza baru-baru ini merilis data seputar pengaduan konten negatif yang semakin sering dilaporkan masyarakat.


Source: id.techinasia.com

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.