Namun beberapa orang disegani karena dianggap berani dan lebih banyak beraksi. Tidak ada pemimpin dalam kelompok ini.
Biasanya 'chatting' di warnet berbicara soal geng ini," tuturnya. komunikasinya lewat warnet. "Tidak ada yang memegang ponsel, Secara tidak sengaja mereka terhubung lewat media sosial facebook.
Masing-masing kelompok memang sudah punya kebiasaan mencuri. awalnya mereka tidak saling kenal. Seorang anggota geng berinisial Dd mengatakan,
termasuk para pendamping anak," imbaunya. Kami berharap masyarakat mau terlibat, "Kalau hanya kami pendekatannya tidak akan komprehensif.
lima tahun ke depan mereka akan menjadi pelaku kriminal yang lebih terlatih. Sebab jika dibiarkan, agar ikut mengawal anak-anak ini. Puji berharap ada peran masyarakat yang lebih luas,
jumlahnya puluhan bahkan ada yang perempuan juga sehingga membuat warga resah," kata Puji Widodo. "Kalau kumpul bersama,
karena dianggap mengganggu. tempat berkumpul ini dibubarkan warga setempat, Namun, Mulai dari di Desa Pucung Kidul dan di Desa Serut Kecamatan Boyolangu. kelompok ini juga mempunyai markas untuk berkumpul seluruh anggota. Sebelumnya,
mereka berkumpul bersama-sama di warung kopi. Setelah berhasil menjual hasil curian,
burung dan kucing hias. Mereka membentuk kelompok-kelompok kecil saat beraksi dan kebanyakan yang dicuri adalah helm, 27 bocah anggota geng perampok itu tersebar di sekitar 15 desa berbeda. Puji mengatakan,
" ujarnya. "Total ada sekitar 10 kasus pencurian yang dilaporkan ke Polsek Boyolangu,
jaringan anak yang sebagian besar remaja putus sekolah tersebut juga kerap terlibat pesta minuman keras dan sebagian melakukan aksi seks bebas di bawah umur. Tak hanya diduga memiliki sifat klepto akut atau keinginnan mencuri,
Melalui Yy dan kawan-kawannya inilah polisi mendapati fakta mengejutkan adanya jaringan pencurian beranggotakan 27 anak.
namun kasusnya kemudian diselesaikan melalui Alternatif Dispute Resolution (ADR) atau aternatif penyelesaikan sengketa," kata Kapolsek Puji. "Yy ini sempat dijadikan tersangka,
melakukan tindak kejahatan pencurian bersama dua rekannya yang sama-sama masih di bawah umur. Bocah Yy yang kemudian ditangkap polisi mengakui,
polisi mendapat informasi bahwa motor hasil curian dia beli dari anak lulusan SD yang tak melanjutkan sekolah berinsial Yy (15). Melalui bocah ini, penadah yang tertangkap pertama masih kelas VII SMP. Ia mengatakan,
dari situ terungkap pelakunya masih anak bawah umur dan ternyata memiliki jaringan cukup banyak dengan usia rata-rata sebaya," kata Puji Widodo kepada wartawan. penyelidikan hingga tertangkap penadah motor curian, "Kami mendapat laporan kasus pencurian sepeda motor dari warga dan setelah dilakukan penelusuran,
terbongkarnya jaringan pencurian oleh kelompok anak di bawah umur itu bermula dari kasus pecurian sepeda motor yang terjadi di wilayah Boyolangu. mengungkapkan, Senin (19/6/2017), Kapolsek Tulungagung Ajun Komisaris Puji Widodo,
Jawa Timur berhasil mengungkap jaringan pencuri yang hampir semuanya anak putus sekolah dengan usia rata-rata di bawah 17 tahun. Suara.com - Aparat Kepolisian Resor Tulungagung,
Source: Suara.com
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.