Editor: Maryati
"Pokoknya yang paling banyak gunanya," katanya bercanda.
apa benda yang ingin dia ambil dari kantong ajaib? Lantas kalau Doraemon benar-benar ada,
menambahkan kemacetan Jakarta membuatnya enggan terlalu sering bepergian. "Saya sedang menikmati bersantai di rumah," katana,
Sesekali ia menerima undangan untuk tampil di televisi atau acara lain. Kini Nurhasanah memfokuskan kegiatan pada keluarga dan Doraemon.
ngomong dong tante'". "Biasanya mereka minta 'Tante,
Alhasil Nur juga mendapat permintaan khusus ketika ada teman anaknya yang berkunjung ke rumah. mereka kerap bercerita mengenai profesi ibunya kepada teman-teman mereka. Ketika anak-anaknya masih belia,
kayak artis saja hahaha…” Ya Allah, eh jadinya lama dicegat sana-sini. "Ada orang yang mengenali aku,
Ia juga pernah dirubung penggemar yang ingin foto bersama di pameran "Doraemon 100 Secret Gadget Expo" beberapa waktu lalu. Nur tak bosan-bosan melayani permintaan penggemar untuk berbicara ala Doraemon.
Jumpa penggemar dadakan pun terjadi. kerap ada yang memberitahu mereka bahwa pengisi suara Doraemon bekerja di sana. Jika ada kunjungan mahasiswa ke RRI,
tapi belakangan ada tambahan "Emon" ketika ada saudara yang mulai memanggil Nur "Eyang Emon". Awalnya mereka memanggil neneknya dengan sebutan "Mama", Bahkan dua cucunya memanggil Nurhasanah "Mama Emon".
saya jadi nengok." "Sudah otomatis,
"Emon" atau "Doraemon". Teman-teman kantor pun memanggilnya "Dora" , Nama Doraemon sudah melekat pada sosok Nurhasanah.
Artis Dadakan
"Pokoknya yang penting cocok dan terdengar bagus."
sedikit ketidaksempurnaan bisa "dimaafkan". Sementara dalam tayangan serial televisi, Pergerakan mulut karakter dengan suara penyulih suara harus persis dan sempurna. Tingkat kesulitan mengisi suara untuk film menurut dia lebih tinggi ketimbang serial biasa.
Nurhasanah juga mengisi suara Doraemon dalam film "Legenda Raja Matahari". tetapi juga film layar lebar. Doraemon tak hanya tayang dalam bentuk serial televisi,
yang hobi menjahit. kadang pas mau nonton ternyata tayangan sudah habis," kata Nur, "Sibuk,
ia tak sempat lagi menontonnya. Belakangan, ibu beranak tiga itu tak pernah lupa menonton kartun tersebut untuk mengetahui hasil kerjanya. Pada masa awal menjadi penyulih suara Doraemon,
baru berangkat ke bandara dari situ," katanya. kalau pesawatnya sore ya pagi ke kantor dulu, "Dapat izin dari kantor,
Nurhasanah pergi menemui penggemar kartun itu di berbagai kota tiap Jumat - Senin. Selama tur keliling Doraemon,
Beruntung pekerjaannya tergolong fleksibel sehingga bisa beriringan dengan kegiatannya di bidang sulih suara.
yang meyakinkan dia kembali menyuarakan karakter ikonik yang sudah puluhan tahun ada di layar kaca. Keraguannya terkikis oleh dorongan anak,
takutnya nanti begitu (diganti) lagi." "Saya sempat ragu mau balik lagi atau enggak,
Tak berapa lama ia mendapat tawaran untuk kembali mengisi suara Doraemon sekaligus mengikuti tur keliling Indonesia selama tiga bulan. Optimismenya terbukti.
mungkin saja rezekinya memang bukan di tempat itu. Ia memilih berpikir positif, Nurhasanah batal mengisi suara anak-anak dalam cerita itu. Pendek kata,
rupanya klien tidak puas dengan suara anak kecil versinya. Saat episode pertama keluar, Nur mendapat tawaran baru untuk mengisi suara anak kecil dalam cerita anak-anak berbarengan dengan dua rekannya di RRI. Selama kira-kira setahun vakum dari Doraemon,
mereka minta saya balik lagi karena suara yang sekarang berbeda," tutur dia. terus tahu saya ngisi Doraemon, "Ada mahasiswa-mahasiswa yang ke RRI,
Namun pergantian itu menuai banyak protes dari penonton setia yang terbiasa mendengarkan suara serak Nurhasanah.
"Mungkin karena mau cari variasi baru," kata Nur.
ia sempat vakum dari Doraemon karena diganti dengan orang lain. Setelah tiga belas tahun, Nurhasanah resmi menjadi pengisi suara Doraemon sejak 1993.
Lo pasti bisa'," kenang Nurhasanah. 'Lo nonton dulu deh hari Minggu pagi. "Prabawati bilang,
Saat itu Nurhasanah justru bertanya balik seperti apa suara Doraemon karena ia belum pernah menonton kartun tersebut.
akan diganti. Anita Riyadi, Tawaran menjadi penyulih suara Doraemon kemudian datang dari Prabawati ketika penyulih suara si robot kucing saat itu,
enak kali ya ngisi film anak-anak?'" pergi rekaman Doraemon, "Saya pikir 'Ih enak kali ya ngumpul,
para kolega kerjanya biasa berkumpul sebelum pergi bersama-sama ke studio. Ketika ada rekaman Doraemon,
sementara pengisi suara Suneo saat itu adalah atasannya. Prabawati Sukarta yang menyulih suara Shizuka adalah rekan Nur, Beberapa temannya di RRI mengisi suara untuk kartun Doraemon.
Nurhasanah mengisi suara untuk telenovela. Sebelum menjadi penyulih suara Doraemon,
Dia akhirnya bekerja di bagian produksi sandiwara radio RRI selama 34 tahun sebelum pensiun pada 2016. Keinginannya tercapai.
jadi ingin main di sandiwara radio," ujar dia. "Saya suka dengar sandiwara radio,
Nurhasanah menuturkan bahwa kecintaan pada sandiwara radio membuat dia kemudian terjun ke dunia sulih suara.
Awal mula
biasanya ya Doraemon," imbuh dia. "Kalau ngasih-ngasih kado,
Beberapa boneka serta bantal Doraemon ada di dalam rumahnya. Gantungan Doraemon menghiasi bagian dalam mobilnya.
Suami Nurhasanah membeli ubin itu di salah satu toko pinggir jalan daerah Senayan. ubin batu bergambar Doraemon yang ditempel di dinding. Di teras rumahnya, Kediamannya berhias aneka pernak-pernik Doraemon.
dan menyukai karakter yang dia sulih suaranya. Dan dia terlihat menikmati peran itu,
lalu tergelak. kirain laki-laki?'," kata Nurhasanah, 'Lho, "Memang banyak yang kaget,
Awalnya banyak yang tidak menyangka pemilik suara serak khas Doraemon itu seorang perempuan paruh baya bercucu dua.
Dua puluh empat tahun dia mengisi suara robot kucing biru dari abad ke-22 yang punya segala macam benda ajaib itu.
baling-baling bambu!" Suara serak khas Doraemon yang keluar langsung dari mulut Nurhasanah (58) sontak membuat nostalgia masa kecil memenuhi pikiran. Jakarta (ANTARA News) - "Hai,
Source: antaranews.com
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.