™ Mahasiswa Indonesia Menangkan Student Award Schweighofer Prize 2017 di Austria Achmad Solikhin,

Jannet 22.59
Achmad Solikhin, Mahasiswa Indonesia Menangkan Student Award Schweighofer Prize 2017 di Austria
schweighofer-prize.org

Selanjutnya ia juga ingin melakukan penelitian dan mengembangkan riset di luar negeri. termasuk sejumlah Profesor dan peneliti bertaraf dunia. Setelah meraih penghargaan bertaraf internasional tersebut, dalam waktu dekat ia ingin menuntaskan studi fast track Master dan Doktor yang dijalani melalui program PMDSU. Dia memberanikan diri untuk berinteraksi dengan teman-teman yang juga sedang menempuh studi pascasarjana dari berbagai negara, tidak serta-merta ia melewatkan kesempatan emas tersebut begitu saja. Namun, ia tidak mendapatkan pendampingan khusus. Achmad mengaku bahwa selama di Wina,

Nominator Penerima Penghargaan Schweighofer Prize 2017 Kategori Mahasiswa

Achmad Solikhin, Mahasiswa Indonesia Menangkan Student Award Schweighofer Prize 2017 di Austria
schweighofer-prize.org

serta pihak-pihak lainnya yang turut membantu dalam risetnya. Kemristekdikti, dari kampus IPB, Shizuoka University, Calon doktor muda tersebut mengatakan bahwa ia juga berterima kasih kepada para pembimbing dari kedua negara, serta memperoleh hadiah uang senilai 5.000 euro atau senilai Rp74,4 juta. Penghargaan tersebut dedikasikannya untuk Indonesia dan Jepang. Dia langsung maju ke depan dan menerima penghargaan, Achmad pun kaget dan sempat tidak percaya. Begitu namanya disebut menjadi salah satu pemenang,

Selanjutnya ia juga ingin melakukan penelitian dan mengembangkan riset di luar negeri. termasuk sejumlah Profesor dan peneliti bertaraf dunia. Setelah meraih penghargaan bertaraf internasional tersebut, dalam waktu dekat ia ingin menuntaskan studi fast track Master dan Doktor yang dijalani melalui program PMDSU. Dia memberanikan diri untuk berinteraksi dengan teman-teman yang juga sedang menempuh studi pascasarjana dari berbagai negara, tidak serta-merta ia melewatkan kesempatan emas tersebut begitu saja. Namun, ia tidak mendapatkan pendampingan khusus. Achmad mengaku bahwa selama di Wina,

serta pihak-pihak lainnya yang turut membantu dalam risetnya. Kemristekdikti, dari kampus IPB, Shizuoka University, Calon doktor muda tersebut mengatakan bahwa ia juga berterima kasih kepada para pembimbing dari kedua negara, serta memperoleh hadiah uang senilai 5.000 euro atau senilai Rp74,4 juta. Penghargaan tersebut dedikasikannya untuk Indonesia dan Jepang. Dia langsung maju ke depan dan menerima penghargaan, Achmad pun kaget dan sempat tidak percaya. Begitu namanya disebut menjadi salah satu pemenang,

Ia merupakan mahasiswa yang telah menghasilkan 11 publikasi internasional. namun pria asal Jepara ini terdaftar sebagai perwakilan mahasiswa dari kampus Jepang yang sedang mengikuti program Peningkatan Kualitas Publikasi Internasional (PKPI) di Shizuoka University. Hal tersebut terjadi lantaran meski ia berkewarganegaraan Indonesia, yakni Indonesia dan Jepang. Hal unik yang terjadi pada ajang penghargaan sektor kehutanan Eropa tersebut adalah bahwa Achmad membawa nama dua negara sekaligus,

Penerima Penghargaan Schweighofer Prize 2017

Achmad Solikhin, Mahasiswa Indonesia Menangkan Student Award Schweighofer Prize 2017 di Austria
sumberdaya.ristekdikti.go.id

Sedangkan untuk beberapa kategori lainnya penghargaan diberikan kepada akademisi yang berkolaborasi dengan industri. yakni ia sendiri dan mahasiswa dari Brazil. Seperti yang dilansir dari situs resmi DIKTI ristekdikti.go.id. Achmad mengatakan bahwa pada kategori Student Award tersebut terdapat dua pemenang,

Dia berhasil menyisihkan lima dari total enam nominator mahasiswa dari berbagai kampus ternama dunia dengan mengusung riset kayu superhidrofobik. Austria. mahasiswa yang mengikuti program Pendidikan Magister Menuju Doktor Untuk Sarjana Unggul (PMDSU) DIKTI asal Indonesia berhasil memenangkan penghargaan Schweighofer Prize 2017 untuk kategori Student Award. Ajang tersebut dihelat di Technische Universität Wien (TU Wien) di Wina, Achmad Solikhin, Prestasi gemilang kembali ditorehkan oleh anak bangsa di benua Eropa.


Source: IDN Times

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.