™ Manusia Kerdil Tertua di Indonesia Homo Floresiensis,

Jannet 05.04
 Homo Floresiensis, Manusia Kerdil Tertua di Indonesia
Heboh penemuan Suku Mante di Aceh membawa kumparan melacak sejarah manusia kerdil di Indonesia.

Penjelajahan para pengendara Motorcross di salah satu hutan di Aceh dikagetkan oleh sekelebat sosok kecil yang lari begitu kencang. Manusia kerdil tidak hanya terdapat di Aceh, keberadaan mereka juga disinyalir ada di Flores, Nusa Tenggara Timur.

Suku-suku manusia kerdil konon masih hidup hingga sekarang di beberapa tempat di Indonesia seperti Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Pertemuan dengan Suku Mante menjadi bukti eksistensi manusia kerdil di Indonesia.

Manusia kerdil telah ada lama sejak manusia hidup di jaman purbakala. tepatnya di Flores.  Bukti manusia berukuran di bawah rata-rata manusia ditemui di Indonesia,

Mengutip The Guardian, tim arkeolog asal Australia dan Indonesia menemukan tengkorak manusia purba yang berukuran kecil. ditemukan sebuah tengkorak berukuran kecil dan beberapa tulang belulang dari tubuh manusia yang hanya setinggi 1 meter.  Di dalam situs arkeologi terkenal di Flores bernama Liang Bua,

Temuan manusia purba bermula pada eksplorasi yang dilakukan pada akhir tahun 90-an. para peneliti mengira bahwa tulang belulang tersebut adalah milik anak-anak.  Awal mulanya,

Potongan tulang belulang manusia kemudian menjadi sebuah temuan spesies baru yang diberi nama Homo Floresiensis.  Tim yang dipimpin Professor Morwood baru mengumumkan tulang berusia 8000 tahun pada tahun 2004 sebagai manusia purba dewasa.

Temuan ini sempat dicibir oleh beberapa peneliti lainnya karena pada saat itu, dunia arkeologi hampir jarang sekali mendapati manusia kerdil dalam setiap kegiatan penjelajahan. Bahkan ada beberapa pihak yang meremahkan temuan kerangka manusia purba.   Tulang belulang tersebut danggap sebagai jasad manusia modern yang mengalami disabilitas lalu terkubur di Liang Bua.

Namun pada tahun 2009, fakta tambahan menyudahi perdebatan terkait Homo Floresiensis. William Jungers, “Bentuk kaki Homo Floresiensis tidak dimiliki oleh manusia modern,” ungkap Jungers.  paleoantropolog asal Amerika Serikat menyebutkan bahwa bentuk ruas jari tulang tersebut begitu identik dengan manusia purba.

Jungers juga menambahkan bahwa ukuran kerdil Homo Floresiensis merupakan hal yang otentik jika dibanding temuan manusia purba lainnya. Dalam pohon keluarga manusia purba, mulai dari Australopiths hingga Homo Erectus, ukuran kerdil jarang sekali ditemui. atau penyusutan ukuran badan akibat perubahan kondisi lingkungan tempat makhluk tersebut hidup.
Hal ini disebabkan fenomena Island Dwarfing,


Source: kumparan

Artikel Terkait

EmoticonEmoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.