™ Keluarga Pasien Ngamuk Ditelantarkan RSUD Sampang hingga Meninggal,

Jannet 16.59
Ditelantarkan RSUD Sampang hingga Meninggal, Keluarga Pasien Ngamuk
Keluarga pasien saat mengamuk di IGD RSUD Sampang

Reporter: Ryan Hariyanto
Editor: Ahmadi

Humas RSUD Sampang dr Yuliono tak bisa dihubungi karena nomor yang biasa digunakan bernada sedang sibuk.  Namun sayangnya,

saya masih di luar soalnya,” singkatnya. “Langsung ke Yuliono saja ya, Direktur RSUD Sampang Titin Hamidah menyarankan agar meminta keterangan kepada dr Yuliono selaku Humas. Sementara saat dikonfirmasi melalui saluran telepon,

“Semua sudah pulang Mas,” terang petugas Satpam. Sejumlah awak media sempat mendatangi ruang pimpinan RSUD di lantai II. Hingga kini tak ada satu pun keterangan dari tim medis di ruang IGD.

Keluarga pasien mau jemput dokternya malah tidak mau,” kesalnya. dokter ahlinya juga tidak standby dan bilang masih sibuk operasi pasien. ketika langsung dilaporkan ke Direktur RSUD Sampang Titin Hamidah baru dilayani, “Masak ada alasan tim medis bahwa alat pernapasan harus diambil di gudang belakang,

Terlebih keberadaan tim medis baik perawat yang masih magang maupun dokter sangat kurang sigap menangani pasien. Alan menyesalkan sikap rumah sakit yang tidak maksimal melayani pasien dalam keadaan apapun.

tetap dibiarkan,” ujar Alan. Sampai siang pun dalam keadaan darurat hingga pasien kritis, tapi justru alat bantu pernapasannya tidak segera diberikan dengan seribu alasan tim medis. “Pasien harus dirujuk ke Surabaya,

Hanya diberi infus dan tidak segera diberikan oksigen sebagai alat bantu pernapasan. hingga siang hari pukul 12.00 WIB pihak rumah sakit seakan menelantarkan Ainur. Namun, pasien didiagnosa mengalami gagar otak ringan dan harus dirujuk ke rumah sakit Surabaya. kata Alan, Setibanya di rumah sakit plat merah itu,

Ainur dibawa ke RSUD Sampang pada Kamis (13/7/2017) pagi sekitar pukul 09.00 WIB. kritis akibat mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Raya Kedungdung. Kecamatan Kedungdung, Desa Moktesareh, menceritakan kemarahannya berawal ketika Ainur yang tinggal di Dusun Lenteng, keluarga pasien Ainur Rofiq, Menurut Alan Kaisan (35),

ketika nyawa Ainur tak bisa diselamatkan oleh tim medis. Situasi riuh pun semakain pecah, Petugas medis pun menjadi sasaran kemarahan. Keluarga pasien menggebrak meja di ruangan perawat IGD.

Mereka menganggap pihak rumah sakit telah menelantarkan pasien hingga meninggal dunia. Jawa Timur. Madura, pasien kecelakaan lalu lintas mengamuk di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sampang, 13/7 (Media Madura) – Keluarga Ainur Rofiq (18), Sampang,

 


Source: kumparan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.