MALANG - Malam satu Selo (dalam penanggalan yang biasa digunakan orang-orang Jawa) atau memasuki bulan Dzulqo'dah dalam kalender Hijriyah ternyata peristiwa mobil menabrak Candi Kidal. Ken Dedes. Sebuah candi tempat pendharmaan Raja Anusapati untuk memuliakan ibunya,
Juru Kunci Candi Kidal, Imam Pinarto, menceritakan saat peristiwa kecelakaan berlangsung memang tengah melekan atau melakukan aktivitas sengaja tidak tidur bersama beberapa orang yang biasa melekan di Candi Kidal. Namun, mereka pindah sebuah rumah di belakang candi tempat tinggal sang juru kunci. karena cuaca sangat dingin,
Tepat pukul 24.00 WIB di jam dinding rumahnya, tiba-tiba terdengar benturan keras di candi dan dia melihat mobil menabrak candi," ujarnya. tiba-tiba dia mendengar suara benturan keras seperti kecelakaan di jalan raya yang berjarak sekira 100 meteran dari rumahnya. "Saya lalu lari ke depan langsung menuju jalan raya,
Imam bersama teman-temannya lalu menghampiri mobil yang menabrak candi dan sempat berpikir jika orang yang mengemudi sengaja ingin meledakkan candi. "Saya sempat mengira seperti orang yang berusaha meledakkan candi dengan bom mobil. Karena setelah mendekati mobil ada bunyi tiit..tiit beserta angkanya yang menuju ke angka satu," ujar Imam yang langsung tiarap bersama-sama temannya.
Setelah ditunggu lama ternyata tidak meledak. Bunyi tersebut ternyata berasal dari komponen pengaman mobil. Joko Agus Gunawan. Ia pun langsung menolong sopir yang ternyata warga desa setempat,
Lalu, Joko dibopong keluar oleh Imam, namun tidak berselang lama menyatakan kalau dirinya tidak apa-apa dan minta izin ke Sumber Wuni, sebuah petritaan yang lokasinya di sebelah timur candi, sekira 200 meter. Dari penuturan Imam, hanya lecet biasa dan bisa beraktivitas normal. Joko tidak mengalami luka berat,
Menurut Imam, Joko memang sering ke sumber wuni untuk berwudu atau mandi. Selain itu, sering jagongan bersama di rumah Imam. Joko bercerita kepada Imam kalau dia mengaku mengemudi seperti biasa dan tidak menabrak apa-apa. Pagi harinya,
"Ia bilang sekarang banyak yang melupakan leluhurnya karena sibuk dengan rutinitas sehari-hari, ini menjadi peringatan bagi kita semua," ujar Imam.
Source: Okezone.com
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.