Pada akhirnya permukaan Bumi semakin panas dan iklim menjadi berubah secara ekstrem. Gas kasat mata tersebut memiliki sifat yang dapat memantulkan panas sehingga panas dari matahari akan terjebak di Bumi. Penggunaan bahan bakar fosil merupakan penyebab utama tingginya kandungan CO2 di atmosfer.
mesin tersebut sangat mahal dan diperkirakan butuh dana hingga USD535 triliun (Rp7.124.060 triliun) agar CO2 Bumi dapat kembali berada di tingkat normal. Sayangnya, Langkah lain yang bisa ditempuh adalah membangun mesin penghisap CO2. Opsi yang bisa dilakukan adalah dengan menanam lebih banyak pohon lagi.
Kita harus bisa menghilangkan CO2 di atmosfer secara langsung. opsi mengurangi emisi sudah tidak bisa menyelamatkan planet ini lagi. Artinya, Tahun 2016 para ilmuwan mencatat kandungan CO2 di Bumi sudah mencapai 400 parts per juta treshold.
Kadar CO2 saat ini dikatakan Hansen sudah melewati batas aman. Hansen mengatakan situasi Bumi saat ini sudah sangat berbahaya dan perubahan iklim dikatakannya sedang terjadi. Saat diwawancara oleh Independent, Professor Jim Hansen. Hal tersebut yang disampaikan oleh peneliti sekaligus mantan Chief Climate Science NASA,
bahkan memungkinkan mereka sulit tinggal di suatu tempat. generasi yang akan datang bakal merasakan perubahan cuaca yang sangat ekstrem, Jika tidak, Metrotvnews.com: Kita harus serius dalam mengurangi jumlah karbon dioksida (CO2) di atmosfer Bumi sesegera mungkin.
Source: Metrotvnews.com
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.