Ketua Umum The Jakmania, Ferry Indra Sjarief, mengaku prihatin dengan meninggalnya seorang Bobotoh. Ricko Andrean mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Santo Yusup, Kamis (27/7) pagi.
Ricko merupakan korban pengeroyokan oknum sesama Bobotoh di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), pada laga Persib Bandung melawan Persija Jakarta, Sabtu (22/7).
Ricko merupakan korban salah sasaran amuk Bobotoh setelah ia dikira The Jakmania. Ia ikut dikeroyok karena diduga ingin melerai aksi kekerasan para Bobotoh tersebut.
"Pertama-tama, saya turut berduka cita atas meninggalnya Ricko (Andrean). Saya sangat prihatin atas insiden ini," ujar Ferry kepada CNNIndonesia.com, melalui sambungan telepon, Kamis (27/7) siang.
Ferry sendiri sempat menjenguk Ricko pada Rabu (26/7) lalu sebagai bentuk simpati The Jakmania atas insiden yang menimpa Ricko.
"Saya diantar Kang Heru (Joko, Ketua Viking) ke rumah sakit. Keluarga sempat bilang, kondisinya mulai membaik ketika saya jenguk," ucap Ferry.
Beberapa kali terlihat mengerang dan meronta-ronta menahan sakit." "Tapi saya melihat memang cukup parah kondisinya.
Ricko disebut Ferry berusaha melindungi salah satu Jakmania, Boboy Ilham Hafifi, yang dikeroyok Bobotoh di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
"Saya mendengar ceritanya, ia (Ricko) sebenarnya berusaha menghentikan aksi kekerasan itu atas dasar rasa kasihan melihat Boboy dipukuli," ungkap Ferry.
"Tapi ia justru jadi ikut dipukuli karena dikira juga anggota The Jakmania. kekerasan seperti ini memang harus dihentikan." Bagaimanapun,
Source: CNN Indonesia
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.