Dalam sebuah survei yang dilakukan di Inggris, nyaris dua per tiga dari konsumen tidak akan membeli mobil diesel.
Survei yang dilakukan oleh CarBuyer itu menunjukan 61 persen tidak menginginkan mobil diesel, 33 persen sangat terpengaruh dengan efek negatif emisi dari mesin diesel. Lebih jauh, 6 persen responden mengatakan mereka tidak mengetahui soal isu emisi mesin diesel.
Merujuk pada Society of Motor Manufactures and Traders (SMMT), penjualan mobil diesel turun 9,2 persen dibanding bulan sebelumnya dibandingkan pada Februari 2016, yang mana penjualan mobil energi alternatif naik 48,9 persen di periode yang sama.
"Polling kami dan data SMMT menunjukan diesel tak lagi popular, dan tren itu akan semakin meningkat. Selama diesel masih memiliki nilai ekonomis mungkin saja itu jadi pilihan industri atau mereka yang melakukan perjalanan jauh. Kami merekomendasikan pilihan mobil bensin, hibrid bongkar pasang untuk perkotaan," kata editor dari CarBuyer Stuart Milne, dikutip Carscoops.com.
Meskipun tidak memproduksi CO2 yang besar, unit mesin diesel lebih banyak memberikan dampak polusi khususnya emisi nitrogen oksida dan polutan lain yang membahayakan kesehatan.
Studi lain yang dilakukan Pskiatri Royal College mengatakan 40 ribu kematian muda di Inggris Rasa terkait dengan polusi udara.
"Beberapa bukan lalu, pembeli ingin melihat model mobil bensin dan diesel dengan pertimbangan biaya perawatan dan konsumsi bahan bakar. Tapi sekarang banyak yang langsung menolak saat ditawari mobil diesel," kata seorang yang merepresentasikan diler mobil.
Saat ini regulasi di Inggris semakin ketat, dan harga mobil diesel semakin mahal. Berdasarkan fakta yang ada diesel jauh lebih mahal dan bensin jadi pilihan yang tidak bisa ditolak membuat keberlangsungan diesel akan semakin pendek untuk beberapa tahun ke depan.
Source: CNN Indonesia
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.