™ Bagaimana Koneksi Internet Indonesia Sebenarnya? Delay 4 Detik,

Jannet 20.04
Delay 4 Detik, Bagaimana Koneksi Internet Indonesia Sebenarnya?
Google search on Google Nexus 5

Jakarta, Selular.ID – Riset terbaru dari Ericsson ConsumerLab mengukur reaksi neurologis akibat delay telepon seluler pada 170 pengguna smartphone di Jakarta.

Dalam studi itu ditemukan delay pada saat loading video di smartphone meningkatkan tingkat stress, dengan puncak stress tercapai akibat delay selama lebih dari 4 detik. Bukan hanya saat video streaming, rasa stres ini juga muncul ketika upload foto selfie ke media sosial mengalami delay hingga 4 detik. Begitu mudah menimbulkan stres di kalangan pengguna internet, bagaimana sebenarnya kualitas jaringan operator di Indonesia?

Afrizal Abdul Rahim, Head of Ericsson ConsumerLab South East Asia & Oceania, mengatakan bahwa ekpektasi pengguna internet di Indonesia sudah tinggi. Riset yang perusahaannya lakukan merupakan refleksi apa yang akan terjadi di teknologi jaringan beberapa tahun ke depan.

Selain Indonesia, Ericsson juga melakukan penelitian sejenis di Jerman. Bedanya, koneksi internet di Jerman lebih cepat ketimbang di Tanah Air, dengan waktu delay antara 2-3 detik. Meski ada perbedaan waktu delay, Afrizal mengungkap, ekspektasi pengguna internet di Indonesia sama tinggi seperti negara lainnya.

“Targetnya, membuat 2 detik delay seperti Jerman,” katanya.

Dengan 4 detik delay saat mengakses internet, bukan berarti akses internet di Indonesia dicap menjadi yang terburuk. Menurut laporan State of The Internet (SOTI) Akamai untuk kuartal keempat tahun 2016 mengenai connectivity, kecepatan rata-rata koneksi di Indonesia meningkat 72 persen dari tahun ke tahun dan menempati peringkat ke 80 dunia pada kuartal ini.

“Dari sisi network perfomance, Indonesia sudah sangat improve. Lebih dari 80 persen pengguna sudah menikmati kecepatan internet lebih dari 1Mbps. Hal ini berkat derasnya investasi di LTE dan juga capacity exposure yang dilakukan di 2G,” tutur Ronni Nurmal, Vice President, Head of Network Product Unit Ericsson Indonesia dan Timor Leste.

Ronny menjelaskan, hasil riset Ericsson digunakan untuk bahan pertimbangan pelaku operator agar terus meningkatkan kualitas jaringannya. Bukan untuk menghakimi mereka atas koneksi internet.

“Ini case study yang kita lakukan sengaja untuk mengetahui stress level bisa naik seberapa cepat. Not necessary related langsung dengan network performance yang ada sekarang,” jelas Ronny.


Source: Selular.ID

Artikel Terkait

EmoticonEmoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.