Source: VICE
Jika ancaman destruksi batu dari luar angkasa membuatmu cemas, coba amati strategi resmi Gedung Putih untuk mendeteksi dan mengalihkan asteroid di sini. Dokumen tersebut menyebutkan, "pada situasi ideal, NEO berbasis Bumi dapat dialihkan atau dipecah belah sebelum mencapai Bumi". Ada pula skenario di mana dampak NEO tidak bisa dicegah, "karena tidak ada cukup waktu antara upaya mendeteksi, mengalihkan, atau menghancurkan benda langit yang masuk ke orbit planet."
Memang sih, asteroid itu kurang besar untuk menghancurkan seluruh planet Bumi. Tetap saja jika dia masuk ke dalam atmosfer bisa menyebabkan kerusakan parah pada area yang ditabrak. Pada 2013, kota Chelyabinsk, Rusia, ditabrak bola api yang memecahkan banyak kaca jendela dan menyebabkan ribuan orang luka ringan.
Senin (9/1) lalu, saat kita semua terenyuh menyaksikan pidato Meryl Streep pada acara penghargaan Golden Globes atau asyik browsing foto kucing di Internet mengusir rasa sepi, Planet Bumi hampir saja ditabrak asteroid kecil. Asteroid 2017 AG13 seukuran gedung apartemen, untungnya, lewat begitu saja tanpa menyentuh sedikitupun planet yang kita tinggali ini. Tahu apa yang paling mengkhawatirkan? Para ilmuwan baru sadar risiko insiden berbahaya itu pada menit-menit terakhir.
Lantas, kenapa sih AG13 sampai tak terdeteksi lebih awal? Sebetulnya, asteroid berukuran setengah dari AG13 bisanya terdeteksi teleskop inframerah NASA Near Earth Object Camera (NEOCam), yang dirancang untuk memindai potensi ancaman asteroid parah di langit. Program NEOCam ini masih beroperasi, tetapi dengan pendanaan terbatas. NASA lebih memprioritaskan misi eksplorasi asteroid di Jupiter.
Sayangnya, pendanaan pemerintah untuk mendeteksi asteroid sangat minim, sehingga asteroid-asteroid seukuran AG13 bisa terus tak terdeteksi oleh NASA. Jika sampai ada yang lolos, pasti akan terjadi kerusakan besar pada kota-kota yang tertimpa asteroid. Kalau NEO seukuran Armageddon sih, bisa terdeteksi. Masalahnya, kapan dan bagaimana kita merespon kedatangan benda angkasa sebesar itu sebelum mencapai langit kita.
Melaju dalam kecepatan lebih dari 57.600 kilometer per jam, asteroid ini posisi terakhirnya berjarak 160.000 kilometer dari bumi. Kedengarannya jauh, padahal itu sudah dekat banget dan patut bikin cemas. Jarak itu dua kali lebih dekat daripada jarak antara Bumi dan bulan.
AG13 terdeteksi pada akhir pekan lalu oleh ahli astronomi di Slooh Observatory, yang buru- buru membuat siaran langsung menyoal asteroid ini. Sebagai perbandingan, ilmuwan NASA membutuhkan peringatan H-18 soal ancaman asteroid di film Armageddon.
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.