Jauh sebelum konsep pakaian dan tren fashion diperkenalkan, manusia sebenernya udah mengenal ‘fashion’ sejak berabab-abad yang lalu. Dalam hal ini, fashion yang dimaksud lebih kearah pakaian sederhana sebagai pelindung tubuh yang terbuat dari kulit kayu maupun kulit binatang.
Seiring perkembangan waktu dan peradaban manusia yang kian maju. Maka manusia pun mulai bereksperimen dengan berbagai hal yang terkait dengan pakaian yang mereka kenakan. Manusia kemudian mulai mengenal kain dan menciptakan konsep baju yang lebih layak dan lebih baik secara estetika.
Dari sini lah tren fashion mulai berkembang. Fashion selalu berkembang secra dinamis mengikuti zaman. Setiap generasi dan dekade memiliki ciri khas dan karakternya masing-masing. Tren fashion pada tahun 1920-an misalnya, yang pada saat itu para wanita menginginkan perubahan terhadap gaya berpakaian mereka menjadi lebih praktis. Tren fashion terdahulu yang dikenal sebagai Victorian Style dirasa terlalu repot dan sesak.
Sedangkan memasuki tahun 1940-an, tren fashion pun ikut berganti sesuai dengan kondisi saat itu. Jatuhnya Perancis ke tangan Jerman ikut mempengaruhi perkembangan mode dunia. pada masa ini muncul gaya busana simpel dengan memadukan denim dan kemeja yang populer pada tahun 1940-an.
Memasuki tahun 1960-an, para pecinta fashion ketika itu mulai menunjukkan kebosananya terhadap pakaian dengan warna gelap. Sehingga munculah pakaian dengan warna-warna cerah yang dilengkapi dengan berbagai motif floral. Ketika itu, tren fashion ini identik dengan kaum Hippie yang identik dengan pakaian berwarna yang menunjukkan kedekatan mereka dengan alam. Seperti dikutip dari Brightside.me, ini dia tren fashion dari dekade ke dekade dalam 100 tahun terakhir.
Trendy Girls and Guys Grom The 1910s
The Sophistication and Ease of The 1920s
Fashion in The 1930s
The Modern Classic Style of The 1940s
Rock & Roll In The 1950s
The Sunny 1960s
The Eclectic Style of The 1970s
Disco Through The 1980s
The Dreamy 1990s
The Charming 2000s
The Hipster 2010s
Source: hai-online.com
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.