™ Begini Penjelasan Ahli Katak Kalimantan Terancam Punah,

Jannet 17.18
 Katak Kalimantan Terancam Punah, Begini Penjelasan Ahli
Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan hayati terbesar di dunia, termasuk hewan jenis amfibi.

ANTARA

jelas Zainudin yang juga dikenal sebagai peneliti muda dari Pusat Studi dan Konservasi Keanekaragaman Hayati Indonesia Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin. terlebih yang belum teridentifikasi dan terisolasi, Untuk itu perlu adanya upaya perlindungan bagi spesies-spesies hepertofauna yang ada,

spesies tersebut punah sebelum dipelajari atau bahkan ditemukan," katanya. "Inilah yang dapat menyebabkan,

sementara informasi mengenai objek-objek yang dikonservasi tersebut minim. hilangnya habitat dan perburuan merupakan momok yang mendorong terjadinya kepunahan massal bahkan menjadi 100 kali lebih cepat, Perubahan iklim,

seperti dikutip Zainuddin. Satyabhama Das Biju, ucap Prof. tidak ada yang tidak mungkin untuk menemukan spesies baru dan mempublikasikannya, hal ini hendaknya menjadi peluang besar bagi peneliti di Indonesia sekaligus menjadi tugas besar bagi para peneliti, terutama amfibi, Indonesia mempunyai banyak spesies herfetofauna,

kata Zainuddin. dengan tema Amphibian Field Ecology & Taxonomy di Research Center for Climate Change - Universitas Indonesia Depok Jawa Barat, Sementara itu Prof Biju terus memberikan dorongan kepada para peneliti muda yang mengikuti Workshopnya tanggal 12-18 Maret lalu,

dan biawak tanpa telinga (Lanthanatus borneensis) adalah merupakan reptilia yang paling diminati pemerhati hepertofauna dunia ini juga termasuk dalam daftar yang terancam punah. tuntong laut (Callagur borneoensis), Buaya senyulong (Tomistoma schegelli),

Bahkan Kalimantan dikenal sebagai surganya para herpetologist di dunia.

Pulau Kalimantan juga memiliki keragaman reptil yang luar biasa. Selain amfibia,

Zainuddin sendiri kepada penulis mengaku belum lama ini berdiskusi dan menginventarisasi katak di Jawa Barat bersama Prof Satyabhama Das Biju ahli katak dunia.

sedangkan penelitian atau bahkan peneliti untuk hal tersebut masih dapat dikatakan sedikit" ujar Zainuddin peneliti muda dari Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin. "Diperlukan banyak data baik biologis maupun ekologis untuk menunjang keberhasilan konservasi spesies nasional tersebut,

Kurangnya data baik biologis maupun ekologis mempersulit kegiatan konservasi guna menyelamatkan spesies terancam.

Hampir 30 persen amfibi Indonesia digolongkan IUCN Redlist dalam status data deficient atau belum bisa diidentifikasi secara lengkap menurut para ahli herpetofauna IPB.

tapi sangat disayangkan 10 persen spesies katak Kalimantan terancam kepunahan. Meski Indonesia mempunyai spesies katak nomor satu di Asia dan nomor dua di dunia setelah Brasil,

dan 178 jenis di antaranya dapat dijumpai di Kalimantan bahkan 73 persen endemik. Setidaknya saat ini terdapat 436 jenis amfibi di Indonesia yang telah berhasil diidentifikasi,

banyak jenis katak Kalimantan terancaam kepunahan. Sayangnya, termasuk hewan jenis amfibi. Jakarta - Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan hayati terbesar di dunia, TEMPO.CO,


Source: Tempo.co

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.