™ Gravitasi Matahari Bisa Jadi Sumber Koneksi Data Antarbintang

Jannet 04.59
Gravitasi Matahari Bisa Jadi Sumber Koneksi Data Antarbintang
Gravitasi Matahari bisa menguatkan sinyal satelit antarbintang, tapi membutuhkan teknologi untuk mewujudkanya.

"(Ide) ini jauh lebih mudah dibanding membangun teleskop luar angkasa Hubble," tambah Hippke dikutip MNN (1/7). tapi manusia sudah berhasil membangun teleskop raksasa luar angkasa. Hippke mengakui bahwa ini ide yang ambisius,

Katapel di sekitar Matahari bisa saja memangkas jarak hingga 90 miliar km dalam kurun 25-30 tahun. Turyshev mengatakan bahwa pesawat luar angkasa tak perlu total berhenti untuk menangkap sinyal dari jarak hingga 300 miliar km dari Matahari.

Ide Hippke dinilai cukup menantang dan tidak mustahil dilakukan meski itu tak mudah. mendukung usulan ilmuwan Jerman di atas. seorang fisikawan dari NASA's Jet Propulsion Laboratory, Slava Turyshev,

dan fisikawan Stephen Hawking yang ingin mengirim armada kecil pesawat luar angka ke Alpha Centauri dengan dana sebesar USD100 juta atau sekitar Rp 1,3 miliar. Yuri Milner, Ide ini pertama kali dicetuskan miliuner Rusia, Proposal terbaru untuk mengirim satelit ke Alpha Centauri adalah terobosan yang luar biasa.

Meski demikian perhitungan saat ini menunjukkan waktu empat tahun untuk menerima aliran data dari satelit Alpha Centauri. termasuk pengaliran (streaming). Kecepatan data yang cukup tinggi memungkinkan pengiriman gambar dan video,

laser pointer genggam bisa melakukannya," kata Hippke. "Di sekitar bintang terdekat, hanya dibutuhkan sedikit tenaga bagi transmisi data untuk mengirim balik ke Tata Surya kita. Dengan efek lensing gravitasi,

kita perlu membangun teleskop raksasa di Bumi dan mengirim sinyal satelit ke ruang antarbintang yang cukup besar agar tersedia sumber daya yang sangat besar. Tanpa itu, Peningkatan sinyal semacam itu penting bagi pembangunan receiver untuk misi ke ruang antarbintang,

Einstein mengatakan bahwa efek lensa gravitasi membungkuk dan memusatkan cahaya ke titik saat melewati tepi benda besar seperti Matahari.
Efek ini pernah diprediksi ilmuwan Albert Einstein saat menganalisisnya pertama kali pada 1919.

Dengan begitu kita bisa mengirim atau menerima data pada tingkat lebih tinggi," ujar Hippke kepada Digital Trends. gravitasinya akan membengkokkan cahaya dan teleskop bisa difokuskan menangkap sinyal foton. Matahari memainkan perannya di sini, saya mencari tahu bagaimana meningkatkan basis datanya. Kemudian dalam tesis kedua, tapi hanya itu. "Saya bisa mengirim beberapa gambar selama berbulan-bulan,

Teleskop Bumi memungkinkan komunikasi dengan satelit Proxima pada tingkat data rendah. Hippke sudah menjelaskan itu dalam tesis pertamanya soal ini.

Teleskop relatif kecil hanya perlu diletakkan di sekitar 90 miliar km dari Matahari guna mengoptimalkan efek lensa gravitasi untuk memperbesar sinyal. Hippke memperkirakan Matahari bisa menjawab kebutuhan teleskop raksasa. Dalam studinya,

satelit itu hanya mampu mengirim data pada kecepatan lambat 160 bit per detik. Bahkan sebelumnya, Itu pun membutuhkan piring lebar selebar 70 meter sehingga mampu menampung banyak sinyal. pemancar itu hanya mampu menyebar 0,1 miliar Watt ke Bumi. seperti dijelaskan Science Alert (1/7), Sejauh ini,

Saat ini Bumi punya pemancar Voyager 1 berkekuatan 22,4 Watt yang terletak di tepi Tata Surya sejak diluncurkan kembali pada 1977. Alpha Centauri terletak sekitar 20-30 tahun dari Bumi dan bergerak dengan seperempat kecepatan cahaya.

untuk menerima sinyal Watt tunggal dari satelit bintang Alpha Centauri --sistem bintang terdekat. lebih besar dari kota New York (AS), Bumi membutuhkan instrumen seluas 53 km, Astrofisikawan independen Michael Hippke memberi contoh.

tapi tetap membutuhkan teknologi untuk mewujudkannya. gravitasi Matahari berfungsi menguatkan sinyal satelit antarbintang, Dilansir News Scientist pekan lalu (30/62017), Pertanyaan itu segera terjawab karena seorang peneliti menemukan bahwa gravitasi Matahari mungkin bisa memainkan peranan.

Seberapa mungkin? Bagaimana cara mengirim dan menerima data dalam jumlah besar di luar angkasa?


Source: Beritagar.id

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.