Entertainment : Produser Video Game dan Film yang Menyukai Anime Mengenal Lebih Jauh Diego Vida,

Jannet 09.48
Mengenal Lebih Jauh Diego Vida, Produser Video Game dan Film yang Menyukai Anime

Kamu bisa melihat cuplikan gameplay dari game terbaru yang sedang dikerjakan Diego Vida bersama Koji Igarashi (Castlevania: Symphony of the Night) berjudul Bloodstained yang akan rilis tahun 2018. Apakah kini kamu tertarik untuk terjun di dunia CG? itulah hasil wawancara Duniaku.net dengan Diego Vida. Ya,

Saya akan mengerjakan sebuah proyek film Jepang dan membuka lowongan di bidang 3D Generalist dan TD Stop Motion Animator untuk membuat rangkaian animasi seperti video di bawah. kamu bisa mengirimkan CV ke akun Linkedin saya. Jika kamu tertarik untuk bekerja bersama saya,

Ini adalah bukti bahwa orang Indonesia memiliki bakat yang luar bisa di bidang produksi CG. dan Mitsubishi Evo. Nissan Skyline, membuat model dan animasi dari Toyota Supra, Ia pernah bekerja bersama saya di Tokyo Project yang membahas tentang Team Orange Drifting Team (tim pebalap dari video game GRID dan film Fast and Furious 3), seorang artis CG dari Indonesia. Saya juga ingin menyampaikan salam kepada teman saya Andri Krismanto alias Undrenic,

dan lain-lain). komposer, programmer, dan kuasai teknik-teknik developer yang kamu tekuni (artis, pergi ke acara-acara seperti festival film dan workshop, Kerjakanlah banyak proyek (personal ataupun tim), Jangan berkecil hati jika kamu tidak berhasil masuk ke dalam perusahaan yang kamu inginkan. Satu hal yang penting adalah jangan pernah bersikap negatif.

baik nasional maupun internasional untuk meningkatkan pengalaman dan koneksi. Berlatihlah dan banyak berkolaborasi dengan developer lain, saya ingin menyarankan agar kamu tetap rendah hati dan jangan mengejar uang dan ketenaran terlebih dahulu. Seperti biasa,

hal ini meningkatkan kemungkinan orang Indonesia diterima bekerja di perusahaan Jepang (banyak perusahaan game berlokasi di Jepang dan gajinya lebih tinggi daripada di Amerika dan Eropa). Pertama-tama perlu diketahui bahwa hubungan antara Jepang dan Indonesia cukup erat, Ya!

Apakah Anda memiliki saran dan pesan untuk komunitas developer game Indonesia? Indonesia memiliki industri game yang masih muda namun terus berkembang.

Maka dari itu developer indie biasanya memakai engine game yang dibuat oleh pihak ketiga (contohnya Unreal dan Unity). Engine game sendiri biasanya hanya dibuat oleh developer besar karena biaya produksinya yang sangat tinggi. tetapi di file yang berbeda. Biasanya saya menjelaskan bahwa sebenarnya rangkaian sinematik dalam game tidak dimasukkan ke dalam engine game tersebut,

Tujuannya adalah membantu mereka yang ingin terjun ke dalam industri ini. Biasanya saya mengisi konferensi dan workshop yang berhubungan dengan CG untuk game dan film. mereka mengundang saya ke acara-acara internasional ini dan saya merasa terhormat menjadi tamu di sana. Ya,

Apa saja yang Anda lakukan di sana? dan sebagainya. Games Week Paris, Tokyo Game Show, Gamescom di Jerman, Siggraph Asia, San Diego Comic Con, Anda telah menjadi tamu spesial di berbagai acara gaming seperti E3 Los Angeles,

Sisanya adalah proyek ekstra dan CG. Salah satunya adalah untuk sebuah perusahaan televisi Eropa sebagai sutradara dari serial televisi yang mirip dengan Silent Hill. saya memiliki banyak hal yang akan dikerjakan. Untuk televisi,

Saya akan menggunakannya sebagai sumber inspirasi untuk game ini. dan perdesaan yang sangat cocok untuk nuansa Castlevania. istana, kami memiliki banyak kastel-kastel abad pertengahan, kampung halamannya Diego), Di Sisilia (sebuah daerah di Italia,

concept art dari gamenya juga tak lama lagi akan mulai dikembangkan. Hingga saat ini saya telah membuat storyboard sepanjang 1,5 jam untuk rangkaian sinematiknya, Game ini memiliki gaya yang sama dengan seri Castlevania lainnya tapi juga memiliki unsur-unsur yang orisinal (dengan timeline yang berbeda dan cerita yang berbeda pula). Saya sedang mengerjakan game Castlevania.

Proyek menarik apa yang sedang Anda kerjakan?

sebuah hobi yang saya tekuni sejak kecil. Saya mengoleksi berbagai action figure dan model diecast dari bahan metal dan PVC, Saya juga fan berat dari produk-produk merchandise anime. di sana saya bekerja sebagai fotografer untuk beberapa potret digital di anime tersebut. Gundam,

Atau apakah Anda memiliki rencana untuk mengerjakan anime di masa depan? Pernahkah Anda mengerjakan proyek anime?

Mengenal Lebih Jauh Diego Vida, Produser Video Game dan Film yang Menyukai Anime

Baru-baru ini ia juga menjadi bintang tamu di Anime Festival Asia Indonesia. dan video game. tokusatsu, Ia memiliki karir selama 40 tahun di anime, Ichiro Mizuki. Saya juga menyukai semua lagu pembukanya karena penyanyinya adalah teman saya, dan semua seri robot dan tokusatsu seperti Yuke Yuke Megaroman. Saint Seiya, Anime favorit saya adalah Lupin the third,

Apa anime favorit Anda? Apakah ada cerita menarik dari pengalaman Anda dengan anime? Saya dengar Anda adalah fan berat anime.

sebuah film akan tampak sangat realistis dan tidak ada orang yang dapat mengetahui trik di belakangnya. Dengan begitu, Saya sendiri merekomendasikan penggabungan antara VFX dan SFX.

dan kostum seperti Pyramid Head di film Silent Hill. ledakan, contohnya seperti api, SFX sendiri dibuat secara nyata di set, dan lain sebagainya. animasi 3D, contohnya adalah percikan pistol, VFX dibuat dengan CG, Ada perbedaan antara VFX (visual effects) dan SFX (special effects).

Keduanya menggunakan motion capture dan para aktor – stuntman yang beraksi di layar hijau – mereka ditandai dengan titik-titik putih agar program dapat mengenali gerakan mereka ke dalam model 3D.

bukan versi live-action). Capcom memiliki franchise Resident Evil yang dibuat dalam bentuk game dan film (dalam hal ini Degeneration yang merupakan full CG Movie, yaitu Capcom. Mari kita membuat sebuah perbandingan sederhana antara dua produk yang dibuat oleh penerbit yang sama, Rangkaian sinematik untuk film live action atau full CG menggunakan teknik yang sama dengan video game.

termasuk juga simulator untuk taman bermain dan mal. hingga arcade dan mesin Pachinko (mesin slot asal Jepang), mobile, Saya telah bekerja di beberapa video game yang dirilis di konsol,

Mengenal Lebih Jauh Diego Vida, Produser Video Game dan Film yang Menyukai Anime

Pendapatan industri game pun melebihi industri film karena penggunanya yang terus-menerus bertambah. Akhir-akhir ini hal tersebut terjadi sebaliknya. Di tahun 80-an kebanyakan dari video game dibuat dari film-film.

tak terkecuali game. (Saya) menikmati membuat sesuatu untuk hiburan, terutama segala hal yang berhubungan dengan CG (computer graphics). Pada dasarnya semuanya seperti video game,

Apakah berbeda menjadi VFX Producer di film dan game? bisakah Anda jelaskan apa sih pekerjaan VFX Producer itu? Hi Diego,

inilah hasil wawancara Duniaku.net dengan Diego Vida: Langsung saja,

dan lain-lain. Kingdoms of Amalur: Reckoning, Ougon Desentsu Pachinko, Di bidang game sendiri ia pernah menjadi produser dari game Adventure Quest,

dan lain sebagainya. Joe: Rise of Cobra, G.I. Fast & Furious, Pria yang dulu pernah menjadi atlet tenis ini dikenal lewat sentuhannya di dunia visual efek (VFX) pada film-film seperti Mission Impossible: Ghost Protocol, Diego Vida adalah sebuah nama yang cukup dikenal di dunia perfilman dan industri game.

Ia pun memiliki pesan untuk para developer Indonesia. seorang artis visual efek yang bekerja di film-film Hollywood dan berbagai game. Duniaku.net berkesempatan untuk mewawancarai Diego Vida,


Source: DUNIAKU.NET

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.