Lifestyle : Hiu-hiu di Raja Ampat Indonesia Juara Destinasi Selam,

Jannet 22.48
 Indonesia Juara Destinasi Selam, Hiu-hiu di Raja Ampat
Di dalam laut nan jernih, seekor anak hiu Raja Ampat terlihat
meliuk-liuk.

MITRA TARIGAN 

Sedangkan kami memakai longboat yang hanya bisa digunakan untuk wilayah kami," kata Yusuf. "Kebanyakan nelayan itu menggunakan kapal cepat. Mereka menggunakan kapal yang lebih maju dibanding longboat milik petugas patroli warga yang diakomodasi TNC. Namun ia tak memungkiri masih ada saja nelayan dari luar daerah yang mencoba-coba menangkap hiu di situ.

"Itu terbukti dengan besarnya dukungan masyarakat ketika pemerintah daerah mengeluarkan Peraturan Pelarangan Penangkapan Hiu dan Parimanta serta jenis ikan tertentu di perairan Raja Ampat." mereka malah di garis terdepan untuk melindungi hiu dan biota laut lain," katanya. "Ketika memahami, Yang terpenting bagaimana memberikan pemahaman mengenai fungsi ekologi dari hiu dan dampaknya jika hiu punah. Purwanto mengatakan sebenarnya tidak terlalu susah mengajak masyarakat setempat melindungi hiu dan biota laut lainnya.

mereka kerap menjebol terumbu karang sebagai bahan dasar bangunan rumah. selain membunuh hiu, Puluhan tahun lalu, sebagian besar masyarakat di Kepulauan Misool dan Kofiau kurang peduli pada alam sekitar. menurut Purwanto dari TNC, Sebelumnya, dan Balif merupakan anggota masyarakat setempat yang akhirnya merasa peduli pada lingkungan sekitar. Cagi, Yusuf,

 Indonesia Juara Destinasi Selam, Hiu-hiu di Raja Ampat

Agar Hiu Tak Punah

ia dan teman-temannya sempat membawa nelayan asing pencuri ikan hiu itu ke kepolisian Sorong. Setelah dirembukkan di desa, Balif mengaku pernah menangkap nelayan yang masih memotong sirip hiu di kawasan patrolinya. Bersama timnya dan kawan-kawannya,

"Alam ini kan untuk anak-cucu kita nanti," ujarnya memberi alasan mau belajar menjaga alam. Ia pun ikut belajar menjaga alam dengan menjadi koordinator petugas patroli masyarakat sektor C pada 2010-2012. ia pun sadar bahwa kegiatan mencari ikan dengan kompresor dapat merusak ekosistem laut. setelah beberapa lama, Tapi, dia salah seorang yang mengusir anggota lembaga swadaya itu. Kepulauan Misool, Kampung Fafanlap, Balif ingat saat pihak TNC hendak melakukan pendekatan terhadap orang-orang di kampung halamannya,

 Indonesia Juara Destinasi Selam, Hiu-hiu di Raja Ampat

"Dulu kan saya tidak tahu tentang konservasi," kata Balif. Ia juga menggunakan alat itu untuk membius ikan dan biota laut lain agar bisa lebih mudah ditangkap. Mesin yang biasanya digunakan untuk memompa ban itu dijadikan Balif sebagai alat bantu pernapasan saat dia menyelam. Balif sering menyelam menggunakan kompresor. selain sebagai buruh pabrik di sebuah perusahaan mutiara di Kampung Yellu, Dulu, Pria 33 tahun yang kini bekerja di bagian pemantauan TNC itu pernah terang-terangan menolak ajakan TNC untuk menjaga lingkungan. Perubahan drastis juga dialami Balif Wainsaf.

pantainya yang bersih dan alami. Wisata Raja Ampat,

mending saya jaga," ujar ayah satu anak ini. Daripada orang yang jaga, pulau ini tempat saya. "Sebenarnya ini kan tempat saya, Cagi mengaku lebih sering berkebun. Ketika tidak melakukan kegiatan patroli, itu tetap mensyukurinya. Sulawesi Selatan, Namun pria pendatang asal Bugis, Tentu saja jumlah uang itu jauh lebih kecil dibandingkan dengan pengalamannya bisa menghasilkan pendapatan jutaan rupiah dengan menjual sirip hiu.

Cagi pun mendapatkan jumlah sama. petugas mendapat uang pengganti hari kerja Rp 50 ribu. Setiap melakukan patroli, Langkah itu ditempuh agar para nelayan tidak bisa mencium jejak petugas patroli masyarakat sehingga mereka tidak bisa menghindar. dia bersama timnya tidak memiliki jalur yang sama setiap melakukan patroli. Menurut Cagi,

"Kami akan menegur mereka atau memberi tahu mereka bahwa ini adalah kawasan larangan tangkap dan memberi tahu mereka agar segera keluar dari zona ini," kata Cagi. termasuk di kawasan sekitar Pulau Jaam. Mereka mengawasi keberadaan nelayan yang berasal dari dalam atau luar kawasan Misool yang menangkap ikan di zona terlarang, Cagi dan timnya akan mengitari beberapa pulau di kawasan itu. Dengan longboat, Kepada Tempo, ia memperkenalkan tiga anak lelaki yang baru lulus sekolah menengah atas daerah itu untuk melakukan patroli bersamanya. Cagi hendak melakukan patroli. Sore itu,

Presiden Joko Widodo menikmati keindahan wisata Raja Ampat

Satu tim terdiri atas empat-lima orang. Satu patroli itu dilakukan selama tiga-lima hari," kata pria dari suku Matbat itu. "Satu bulan kami melakukan dua kali patroli. setiap kampung di sektor A akan mengirimkan satu orang lelaki untuk melakukan patroli pengawasan. setiap bulan, Yusuf bercerita, Pulau Jaam masuk sektor A.

sedangkan sektor C mengawasi empat kampung. sektor B menjangkau lima kampung, Sektor A menjangkau empat kampung untuk diawasi, Kepulauan Misool dibagi menjadi tiga sektor. sedangkan Cagi wakilnya di kawasan Sektor A Kepulauan Misool. Yusuf sebagai koordinator patroli masyarakat, Keduanya bekerja melakukan patroli pengawasan. Di antara masyarakat setempat yang ikut melakukan pengawasan ada Yusuf dan Cagi.

Tradisi sasi datang dari Maluku ratusan tahun silam. Semacam moratorium. Ini merupakan tradisi masyarakat setempat untuk menetapkan masa jeda eksploitasi laut di satu wilayah penangkapan ikan. Masyarakat menamai aktivitas itu dengan sebutan sasi.

 Indonesia Juara Destinasi Selam, Hiu-hiu di Raja Ampat

Mereka akhirnya berhasil meyakinkan masyarakat untuk menutup sementara beberapa kawasan laut guna menjaga perlindungan biotanya. Peningkatan populasi hiu di kawasan itu berkat kerja keras TNC mengajak masyarakat sekitar dua tahun lalu untuk melakukan pengawasan di daerahnya.

para peneliti," kata Purwanto dari tim monitoring TNC. "Kondisi ini merupakan kabar gembira juga bagi kami, disebutkan bahwa hiu yang mereka lihat di kawasan konservasi di perairan Misool dan Kofiau itu jumlah dan biomasanya meningkat hampir tiga kali lipat pada 2014. Menurut pantauan yang dilakukan tim dari The Nature Conservancy (TNC) sejak 2009, kini populasi hiu di kawasan Misool meningkat pesat. Boleh dibilang,

Misteri Pulau Jaam

Kini Cagi dan ayah Yusuf serta para nelayan lain tidak berburu hiu lagi. Adapun daging hiu setiap kilogram dihargai Rp 1 juta. yang memakan waktu empat jam menggunakan kapal cepat dari kawasan Misool. dulu harga sirip hiu sebesar 60 sentimeter bisa mencapai Rp 4 juta di Sorong, Menurut Cagi,

 Indonesia Juara Destinasi Selam, Hiu-hiu di Raja Ampat

Mereka tidak membangun rumah tetap di Pulau Jaam karena menangkap hiu merupakan pekerjaan musiman yang dilakukan tergantung kondisi cuaca dan alam daerah itu. Cagi memburu sirip hiu. Bersama nelayan yang berasal dari dalam dan luar kawasan Kepulauan Misool,

Obyek wisata Raja Ampat yang dikenal keindahannya.

dia sempat tinggal cukup lama di pulau itu dengan tenda sementara untuk mencari hiu. pada 2001-2004, dulu, Cagi mengaku, jujur saya termasuk pelaku pemotongan hiu," ujarnya. "Sewaktu ada pemotongan hiu itu, pernah mengalami masa-masa itu. yang juga berasal dari Kampung Yellu, Andi Dharmawan alias Cagi, memang sudah menjadi rahasia umum bagi masyarakat daerah setempat. khususnya di Pulau Jaam, Pembantaian hiu di beberapa kawasan Misool,

yang ayahnya dulu salah seorang nelayan yang kerap memburu dan menjual sirip hiu. "Terkadang daging hiu juga diambilnya untuk dimakan," kata Yusuf, Penangkap ikan yang berasal dari dalam dan luar wilayah Misool itu ramai-ramai menangkap hiu dan memotong siripnya untuk dijual. pria 28 tahun itu mengaku sering melihat nelayan membuat tenda sementara berbahan terpal dan menetap di pulau itu barang satu-dua pekan. Ketika duduk di bangku sekolah dasar, membenarkan perkataan Irwan. yang letaknya tidak jauh dari Pulau Jaam, warga Kampung Yellu, Muhammad Yusuf Bahalle,

Swafoto di Raja Ampat

yang menemani kami berkunjung ke pulau itu. Misool Outreach Officer The Nature Conservancy, "Pulau Jaam ini dulu terkenal sebagai tempat utama pemotongan sirip hiu," kata Irwan Pasambo, hiu di pulau yang tidak berpenghuni itu lebih banyak terlihat dalam keadaan mati terbunuh. puluhan tahun silam, Maklum,

Namun penampakan hiu hidup di daerah Pulau Jaam merupakan kabar yang sangat menggembirakan. dan hiu karang abu-abu. hiu karang sirip putih (white tip reef shark), yaitu hiu karang sirip hitam (black tip reef shark), terdapat kira-kira tiga jenis hiu, Sedangkan di kawasan Pulau Jaam, Di Raja Ampat terdapat paling tidak 17-18 jenis hiu. yang berada di wilayah selatan bentang laut kepala burung Pulau Papua. Sebenarnya hiu bukan hewan asing bagi masyarakat kawasan Kepulauan Misool,

Inilah liputan Tempo tentang Raja Ampat beberapa tahun lalu. Kemunculan hiu yang tiba-tiba itu membuat penumpang tertegun. seekor anak hiu terlihat jelas meliuk-liuk. Di dalam laut nan jernih, Segera pandangan 13 pasang mata penumpang kapal langsung menuju arah yang ditunjuk.

"Itu ada anak hiu!" katanya sambil menunjuk ke sisi kiri kapal. tiba-tiba salah seorang penumpang berteriak. Papua Barat, Kepulauan Misool, Raja Ampat, Raja Ampat - Saat kapal cepat Saraung X yang membawa Tempo merapat ke pantai Pulau Jaam, TEMPO.CO,


Source: Tempo.co

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.