Pembunuh Pulomas Dimakamkan, Pendeta Pimpin Pakai Video Call

Jannet 18.41
Jasad Ramlan Butarbutar dikebumikan di TPU Kalimulya 3 Kelurahan Kalimulya, Kecmatan Cilodong, 30 Desember 2016. TEMPO/Imam Hamdi
Prosesi pemakaman Ramlan hanya dihadiri sembilan kerabat dan pelayat.

TEMPO.CO, Depok - Pelaku pembunuhan di Pulomas, Ramlan Butarbutar, dimakamkan hari ini, Jumat, 30 Desember 2016, di Tempat Pemakaman Umum Kalimulya 3, Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat.

Prosesi pemakaman Ramlan hanya dihadiri sembilan kerabat dan pelayat. Tujuh orang di antaranya menutupi wajahnya supaya tak terlihat awak media. Bahkan pendeta yang memimpin doa tak berada di lokasi pemakaman. Doa pendeta dilakukan dengan fasilitas video call.

Kerabat almarhum, Abter Sitorus, 63 tahun, menyatakan Ramlan memang sudah masuk-keluar penjara sejak lama. Sepak terjang Ramlan di dunia hitam sudah dimulai sejak 2001. Bahkan Ramlan sudah mulai merampok sejak saat itu.

Abter berujar, dia berulang kali meminta Ramlan meninggalkan tindak kejahatan yang dilakukannya. Namun, menurut Abter, Ramlan tidak pernah mendengarkan. "Kalau sudah ada peluang, pasti nekat. Tidak bisa kalau tidak begitu (merampok)," ucap Abter seusai pemakaman.

Menurut Abter, Ramlan juga kerap mengajak saudaranya berbuat jahat. Penjara seakan tak membuatnya tobat. Padahal anak-anak Ramlan sudah besar dan semuanya kuliah.

Ramlan diduga pemimpin komplotannya yang menyatroni rumah Dodi Triono, 59 tahun, di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, pada 26 Desember 2016. Enam orang tewas serta lima lain luka-luka dan kurang oksigen akibat ulah Ramlan cs.Baca: 

Korban tewas antara lain Dodi Triono dan dua anaknya, Diona Arika Andra Putri (16), Dianita Gemma Dzalfayla (9). Dua sopir yang bekerja untuk Dodi, yakni Yanto dan Tasrok, serta Amel yang sedang bermain ke rumah Dodi juga menjadi korban tewas. Sedangkan korban selamat adalah Emi, Zanette Kalila Azaria, Santi, Fitriani, dan Windy, 23 tahun.

Dua hari setelah beraksi, Ramlan ditembak mati petugas. Sedangkan Erwin Situmorang, yang ditangkap bersama Ramlan di Rawalumbu, Bekasi, ditembak kakinya. Sorenya, polisi menangkap Alfins Sinaga, juga di Bekasi. Polisi kini masih memburu Ridwan Sitorus alias Yus Pane.

Abter meminta Ridwan Sitorus alias Yus Pane menyerahkan diri. "Lebih baik menyerahkan diri daripada bernasib sama seperti Ramlan," ucapnya. Menurut dia, melarikan diri bukan solusi yang tepat. Soalnya, cepat atau lambat, dia pasti akan ditemukan. Kalau tidak menyerahkan diri, tutur dia, Yus Pane bisa bernasib sama dengan Ramlan. "Daripada ditembak lebih baik menyerahkan diri," ucapnya.

IMAM HAMDI

 

 

 

 

Source: Tempo.co

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.